Kamis, 20 November 2014

"Info"Big Hero 6 Disney

Setelah kesuksesan film-film seperti Tangled, Wreck-It Ralph, dan Frozen, kebangkitan kembali studio animasi pionir Walt Disney hendak dilanjutkan di tahun ini dengan Big Hero 6. Cukup berbeda dari film-film animasi Disney sebelumnya, Big Hero 6 mengambil judul dan inspirasi tokoh dari komik terbitan Marvel, pun mengusung genre superhero action.

Big Hero 6 mengambil latar di sebuah kota fiktif bernama San Fransokyo—penggabungan San Francisco di Amerika Serikat dan Tokyo di Jepang, yang sudah maju dari segi teknologi. Adalah Hiro Hamada (diisi suara oleh Ryan Potter), seorang remaja jenius yang sudah lulus SMA saat masih usia 13 tahun, namun lebih memilih menggunakan kepandaiannya untuk bersenang-senang ketimbang lanjut ke perkuliahan.

Akan tetapi, ia mulai luluh ketika melihat Baymax (Scott Adsit), robot perawat berperawakan imut yang diciptakan kakaknya, Tadashi (Daniel Henney). Hiro pun mulai membuat penemuan sendiri sebagai syarat untuk masuk ke kampus yang sama dengan Tadashi: robot mikro yang dikendalikan lewat pikiran. Sayangnya, segalanya tak berjalan lancar, dan teknologi robot mikro milik Hiro kemudian dicuri.

Tak terima, Hiro pun mengerahkan kepandaiannya untuk merebut kembali haknya. Ia mulai dari memodifikasi Baymax agar bisa bertarung, lalu turut menciptakan peralatan canggih untuk empat teman barunya, Fred (T.J. Miller), Wasabi (Damon Wayans, Jr.), Honey Lemon (Genesis Rodriguez), dan GoGo Tomago (Jamie Chung), untuk melawan sosok bertopeng kabuki yang melipatgandakan teknologi robot mikro buatan Hiro untuk tujuan jahat.

Secara garis besar, Big Hero 6 yang disutradarai Don Hall (Winnie the Pooh) dan Chris Williams (Bolt) mungkin seperti kisah superhero pada umumnya. Diakui oleh para filmmaker-nya juga bahwa film ini memasukkan unsur action bergaya khas komik, namun sebenarnya tetap dirancang sebagai "film Disney", yang terkenal lihai menanamkan keceriaan dan nilai-nilai keluarga yang cocok disaksikan oleh anak-anak maupun dewasa.

"Ini adalah film Disney dengan DNA Marvel," ungkap produser Roy Conli. "Kami semua penggemar Marvel yang mengagumi gaya action dan petualangan mereka, jadi kami ingin memastikan bahwa unsur itu tercakup di penceritaan film kami, bersamaan juga dengan keinginan untuk membuat sebuah film dengan hati dan humor yang penonton bisa harapkan dari sebuah film animasi Disney."

"Baymax diprogram secara khusus dengan 'Apa yang bisa saya bantu?' Ia dipenuhi dengan kepedulian. Sementara, Hiro adalah seorang remaja yang sedang kehilangan arah—kepribadian keduanya saling mengisi satu dengan yang lain dan menimbulkan efek yang lucu sekaligus menghangatkan hati," ungkap Hall.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar